Kamis, 26 Mei 2011

Inilah Diet Sehat ala Presiden SBY

Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) saat ini tengah mengikuti program diet. Namun diet yang dilakukan SBY, bukan pengurangan makan seperti yang dilakukan kebanyakan orang.


Lantas seperti apakah diet yang sedang dilakukan orang nomor satu di Indonesia ini? Menurut Staf Khusus Presiden bidang Informasi Heru Lelono, dalam menjalankan program dietnya, Presiden justru melakukan diet khusus yakni dengan memperbanyak makan.


Heru menjelaskan, untuk program diet ini hanya berlangsung lima minggu, setelah itu, Presiden akan kembali ke pola makan biasa. “Pagi pukul 07.00 WIB sudah sarapan, pukul 10.30 WIB itu makannya agak gede ya, ikan atau ayam. Pukul 12.30 WIB, kemudian pukul 17.00 WIB. kalo enggak 6 kali, 7 kali,” kata Heru di Jakarta, Rabu (18/5)







Namun, lanjut dia, jangan bayangkan SBY selalu makan besar sebanyak tujuh kali sehari. Menurut Heru, ada kalanya Presiden hanya mengkonsumsi yogurt nonfat dan makanan nonkabohidrat lainnya.


รข€œMakannya banyak, cuma saya aneh ya karena ada makanan yang malah justru membakar lemak. Dan saya buktikan itu, dalam tiga hari pertama makan itu setiap hari,” imbuhnya.


Heru pun memastikan Presiden Yudhoyono tidak mengonsumsi sedikit pun obat-obatan pelangsing tubuh selama menjalani diet dengan pengaturan menu makanan itu. Presiden secara rutin dan disiplin mengatur pola makan dan gizi yang sesuai usianya. Dengan diet tersebut, kondisi Presiden dikatakan lebih bugar.


Sementara itu, Ahli Gizi Ikatan Dokter Indonesia Prof Razak Thaha menjelaskan, terkadang sebagian orang salah mengartikan tentang diet. Program diet tidak selalu harus mengurangi asupan gizi yang kita makan atau mengurangi porsi makan sesuai takaran yang berlaku. Artinya, makan boleh berkali-kali, namun dengan porsi yang sesuai kebutuhan.


“Seperti layaknya yang dilakukan Presiden SBY. Program diet khusus dengan tetap melakukan frekuensi makan yang banyak namun tetap dengan aturan gizi seimbang,” tambah Prof Razak saat dihubungi INILAH.COM.


Menanggapi program diet yang sedang dilakukan presiden SBY, Prof Razak mengatakan, program diet yang sedang dijalani SBY itu sudah benar dengan banyak mengkonsumsi makanan mengandung serat seperti sayur. “Sudah sepantasnya, di usianya saat ini, Beliau mengurangi konsumsi lemak, karbohidrat dan banyak berolahraga,” terangnya.


Asupan Nutrisi di Usia Emas


Menurut Prof Dr Razak Thaha, kebutuhan energi dan kapasitas pencernaan akan menurun di usia tua (50 tahun ke atas). Karena itu, Anda juga dianjurkan mengurangi asupan kalori. Akan tetapi, kebutuhan akan sebagian besar nutrisi tetap sama. Untuk membantu mengatur diet seimbang.


Berikut beberapa tips sederhana yang bisa menjadi panduan.


- Lemak dan garam sebaiknya dikurangi. Hal ini untuk mencegah atau meringankan hipertensi yang umum dialami orangtua akibat penurunan fungsi ginjal.


- Protein sebaiknya tidak dikurangi dan tidak ditambah. Sebaiknya tetap dikonsumsi sesuai jumlah semula (1 gram per kilogram berat badan).


- Makanan yang mengandung zat Besi disarankan tetap dikonsumsi sesuai jumlah semula (sekitar 28-30 miligram per hari). Perempuan postmenopause tidak mengalami kehilangan darah, jadi hanya jumlah normal yang hilang saja yang perlu diganti.


- Kalsium ekstra sangat penting, khususnya untuk perempuan postmenopause. Perubahan hormon setelah menopause menyebabkan proses kehilangan kalsium akan berlangsung terus-menerus. Selain itu, proses penghancuran mineral jauh lebih cepat dibandingkan proses pembentukan mineral tulang. Karena itu, tulang lebih berisiko mengalami retakan.


- Sebagian besar jenis vitamin tidak dipengaruhi oleh penuaan, kecuali thiamin, riboflamin, dan niacin. Kebutuhan akan ketiga vitamin ini berkurang seiring dengan pengurangan energi yang diperlukan tubuh.


- Vitamin D biasanya tidak perlu ditambah. Tetapi untuk orangtua yang terbaring sakit ada baiknya mendapatkan sedikit paparan sinar matahari. Hal ini sebaiknya dilakukan setelah dipijat (pijat membantu penyerapan vitamin D).


- Makanan yang digoreng, sereal, tepung dan krim cokelat manis sebaiknya dihindari. Anda disarankan memperbanyak konsumsi makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan susu serta susu yang rendah lemak.


- Konstipasi merupakan gangguan yang umum dialami orangtua akibat semakin berkurangnya kekencangan otot saluran pencernaan. Selain itu, masalah bisa menjadi semakin buruk jika asupan cairan dan serat sangat rendah. Karena itu, cobalah memperbanyak konsumsi serat dari diet untuk mengatasi berbagai gangguan yang berkaitan dengan penuaan seperti konstipasi, diabetes, dan penyakit jantung.


- Pilihlah makanan yang berwarna, menarik, dan lezat serta sajikan dengan cara menyenangkan yang bisa membangkitkan selera. Cara ini berfungsi untuk mengatasi penurunan selera makan yang umum dialami seiring pertambahan usia.


- Kurangi asupan karbohidrat, khususnya glukosa. Hal ini untuk mengontrol diabetes yang muncul akibat penuaan.


- Kurangi risiko patah tulang dengan mengonsumsi diet kaya kalsium dipadukan dengan suplementasi vitamin D.


- Olahraga teratur. Mulailah olahraga selama dua menit sehari dan secara perlahan tingkatkan durasi. Selain itu, pastikan melakukan pemanasan sebelum berolahraga. Jalan selama 5-6 menit merupakan pemanasan yang tepat untuk lanjut usia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar